Liquid Agency | Perbedaan Tugas Brand Analyst dan Brand Strategist Yang Perlu Diketahui
Profesi Brand Analyst dan Brand Specialist adalah posisi yang saling melengkapi dalam bidang marketing. Walaupun terdengar mirip, ternyata ada perbedaan antara profesi Brand Analyst dan brand strategist. Brand Analyst adalah seseorang yang mengidentifikasi bagaimana sebuah brand dapat mendukung upaya pemasaran dan penjualan. Sedangkan, Brand Strategist adalah seseorang bertugas untuk mengembangkan rekomendasi pemosisian merek, memandu analisis riset pasar dan menentukan elemen dan nada merek. Simak rangkuman yang Liquid Agency Indonesia tentang perbedaan Brand Analyst dan Brand Strategist.
Brand Analyst, Brand Strategist, Brand, Marketing, marketing strategy, brand marketing, Liquid Agency, Liquid Agency Indonesia, Digital Marketing Agency
21877
post-template-default,single,single-post,postid-21877,single-format-standard,edgt-core-1.0.1,ajax_fade,page_not_loaded,,hudson-ver-2.2, vertical_menu_with_scroll,smooth_scroll,blog_installed,hide_inital_sticky,wpb-js-composer js-comp-ver-5.5.4,vc_responsive
 

Brand Analyst vs Brand Strategist: Ketahui Perbedaannya

May 11 2021

Brand Analyst vs Brand Strategist: Ketahui Perbedaannya

Profesi Brand Analyst dan Brand Specialist adalah posisi yang saling melengkapi dalam bidang marketing. Walaupun terdengar mirip, ternyata ada perbedaan antara profesi Brand Analyst dan brand strategist. Brand Analyst adalah seseorang yang mengidentifikasi bagaimana sebuah brand dapat mendukung upaya pemasaran dan penjualan. Sedangkan, Brand Strategist adalah seseorang bertugas untuk mengembangkan rekomendasi pemosisian merek, memandu analisis riset pasar dan menentukan elemen dan nada merek. Simak rangkuman yang Liquid Agency Indonesia tentang perbedaan Brand Analyst dan Brand Strategist.

Perbedaan Tugas dan Tanggung Jawab

Brand Strategist bekerja sama dengan Brand Manager, spesialis pemasaran, dan bagian Social Media untuk mengembangkan metode demi meningkatkan popularitas merek serta pangsa pasar.

Tugas dari seorang Brand Strategist meliputi:

  • mengembangkan cerita dan strategi merek
  • menulis copy dan dokumen strategi merek
  • mempresentasikan strategi kepada klien, dan
  • berkolaborasi dengan tim kreatif

Berbeda dengan Brand Strategist, Brand Analyst bertanggung jawab untuk mengumpulkan, mengatur, dan menganalisis data statistik terkait merek.

Tugas seorang Brand Analyst meliputi beberapa hal berikut.

  • Melakukan penelitian dan analisis merek untuk tim proyek, termasuk data keuangan & kinerja perusahaan, riset & ukuran pasar, audit lapangan, praktik terbaik, dan perbandingan.
  • Melakukan analisis pemasaran/merek dasar (analisis kompetitif, analisis produk, dan lainnya.).
  • Melakukan analisis aliran penelitian tertentu dan menyimpulkannya menjadi hasil yang jelas dan relevan.
  • Melakukan upaya pengembangan bisnis baru melalui penelitian perusahaan.
  • Membantu meningkatkan pertumbuhan di dalam perusahaan melalui partisipasi dalam kegiatan pengembangan perusahaan internal (misalnya perekrutan, hubungan masyarakat, peningkatan situs web, dan lainnya.)

Brand Strategist dan Brand Analyst sama-sama bertanggung jawab dalam melakukan penelitian dan analisis merek.

Bedanya, Brand Strategist melakukan penelitian dan analisis untuk dapat mengembangkan popularitas merek di mata konsumen.

Sementara Brand Analyst melakukan penelitian dan analisis untuk mengetahui kebutuhan konsumen.

 

Perbedaan Skill Brand Analyst dan Brand Strategist

Brand Strategist adalah komunikator yang terampil dalam membujuk orang lain ke sudut pandang yang diinginkan.

Brand Strategist harus memiliki kemampuan analitis dan mampu mengidentifikasi tren sejak dini dan memasukkan pengetahuan itu ke dalam strategi marketing.

Untuk menjadi seorang Brand Strategist, harus mempunyai skill berikut:

  • Perencanaan untuk mengembangkan strategi gambaran besar, mengembangkan rencana pemasaran dan periklanan yang sesuai sasaran.
  • Storytelling untuk membuat kampanye menarik yang menyoroti kisah dan manfaat merek untuk memikat konsumen.
  • Komunikasi tertulis dan verbal yang berguna untuk komunikasi dengan klien serta menjelaskan secara detail strategi yang akan diterapkan dalam strategi branding kepada rekan setim.
  • Mengikuti dan memprediksi tren untuk mengembangkan strategi yang berhasil dalam pasar yang terus berubah dan mengantisipasi pergeseran profil pelanggan.

Sementara itu, Brand Analyst  harus dapat memahami ekspektasi konsumen dan memperoleh pengetahuan yang baik tentang produk perusahaan dan manajemen produk.

Jika kamu ingin menjadi Brand Analyst, kamu harus memiliki kemampuan berikut.

  • Mengetahui strategi pasar terbaru.
  • Memiliki perencanaan kompetitif, interpersonal, komunikasi, dan keterampilan dan kemampuan organisasi.
  • Memiliki keterampilan analitis.

 

Perbedaan Kriteria Brand Analyst dan Brand Strategist

Brand Strategist datang dari beragam latar belakang pendidikan, mulai dari pemasaran hingga bidang humaniora. Umumnya, perusahaan mencari Brand Strategist dengan setidaknya gelar sarjana. Banyak Brand Strategist memulai karir mereka dalam peran yang berbeda di agency sebelum beralih menjadi Brand Strategist korporasi atau brand tertentu. Ketika sudah menjadi Brand Strategist untuk brand, mereka sudah harus dapat memprediksi tren dan menerjemahkan strategi ke dalam kampanye pemasaran yang efektif. Sementara itu, Brand Analyst umumnya memiliki gelar sarjana di bidang Bisnis dan Pemasaran atau gelar magister Administrasi Bisnis dengan marketing sebagai subjek utama.

 

Sources: wearebluemeta.com, JobHero.com, Glints, and many sources.

0 Comments
Share Post
No Comments

Post a Comment

WhatsApp chat